Pemuda Pancasila - Nurani '98 Bawa Data OCCRP Terkait Jokowi ke KPK

Jakarta - Aktivis dari Gerakan NURANI '98 datangi gedung KPK. Mereka membawa data terkait laporan OCCRP yang menyatakan Jokowi masuk dalam daftar OOCRP

 · 2 min read

Para aktifis yang tergabung dalam NURANI'98 kembali datang ke kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jakarta, Selasa (7 Januari 2025). Kedatangan mereka guna melaporkan dugaan tindak pidana korupsi mantan Presiden ke Tujuh, Joko Widodo kepada pimpinan lembaga antirasuah tersebut. Dari pantauan PP Media di lokasi, turut hadir dalam pelaporan itu antara lain Ray Rangkuti, Ubedillah Badrun, Antoni Sudanar, Hari Purwanto.


"Mendesak KPK untuk segera memeriksa harta kekayaan Joko Widodo beserta kekayaan keluarganya, istrinya, anak-anaknya, menantunya, dan saudara-saudaranya dalam 10 tahun terakhir," kata Akademisi dan aktifis 98, Ubedillah Badrun kepada awak media.


Nurani '98 juga pernah melaporkan dugaan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) serta duggan tindak pidana pencucian uang yang dilakukan keluarga Joko Widodo ke KPK pada tanggal 10 Januari 2022 lalu.


"Kita juga melaporkan dugaan gratifikasi dan/atau suap berupa penggunaan jet pribadi mewah oleh putranya yang bernama Kaesang," ujarnya. Menurut dia, mantan Presiden RI yang ke-7 itu yang kami laporkan ke KPK pada tiga tahun lalu bernama Joko Widodo telah disebutkan oleh Lembaga Internasional Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) sebagai salah satu mantan Presiden terkorup dunia.


Sebelumnya, OCCRP menyebutkan bahwa Joko Widodo secara signifikan melemahkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Selain itu, OCCRP juga menyebutkan bahwa Jokowi telah merusak lembaga pemilihan umum dan peradilan Indonesia untuk menguntungkan ambisi politik putranya bernama Gibran Rakabuming Raka.


Sehingga Perilaku kekuasaan semacam ini patut diduga kuat telah melakukan Praktik Korupsi dan Kolusi yang patut menjadi perhatian serius KPK agar pimpinan KPK baru dapat mengembalikan citra dan wibawa KPK kembali, dan lepas dari stigma bayang-bayang kekuasaan mantan Presiden Joko Widodo.


Hari Purwanto

Bidang Komunikasi, Informasi & Media Massa

No comments yet.

Add a comment
Ctrl+Enter to add comment