PP - Pemuda Pancasila - Arsjad Rasjid : Indonesia Sedang Berperang di Bidang Ekonomi
“Seluruh elemen bangsa, termasuk Pemuda Pancasila, harus punya andil nyata dalam perekonomian. Keterlibatan aktif ini sangat penting untuk mendorong pertumbuhan dan ketahanan ekonomi nasional,” ujar A
Majelis Pimpinan Nasional Pemuda Pancasila (PP) menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, pada 18-19 November 2022. Kegiatan ini menjadi ajang strategis bagi organisasi untuk merumuskan langkah-langkah konkrit dalam menghadapi tantangan nasional.
Di sela-sela acara, Arsjad Rasjid, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) sekaligus Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila, menekankan pentingnya peran Pemuda Pancasila dalam mendukung pengembangan ekonomi bangsa. Arsjad mengajak seluruh kader Pemuda Pancasila untuk ambil bagian aktif dalam memperkuat Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), sektor yang menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia.
“Seluruh elemen bangsa, termasuk Pemuda Pancasila, harus punya andil nyata dalam perekonomian. Keterlibatan aktif ini sangat penting untuk mendorong pertumbuhan dan ketahanan ekonomi nasional,” ujar Arsjad di hadapan para peserta Rakornas dan Rakernas.
Dalam acara ini, tercapai kesepakatan strategis dengan ditandatanganinya nota kesepahaman (MoU) antara Pemuda Pancasila dan Kadin. Nota kesepahaman tersebut berfokus pada kemitraan multipihak dalam pembinaan dan penguatan Warung Pancasila, sebuah program ekonomi yang bertujuan untuk memperkuat daya saing UMKM lokal melalui sinergi antar-lembaga. Arsjad menegaskan bahwa kolaborasi ini adalah langkah awal dalam memberdayakan UMKM dan menciptakan lapangan kerja baru.
Perang Ekonomi dan Tantangan Nasional
Dalam pidatonya, Arsjad menggarisbawahi bahwa Indonesia saat ini sedang menghadapi tantangan besar di bidang ekonomi, yang ia istilahkan sebagai “perang ekonomi.” Tantangan ini muncul seiring dengan persaingan global yang semakin ketat, serta dampak dari pandemi COVID-19 yang belum sepenuhnya usai. Menurutnya, bangsa Indonesia harus bersatu untuk memenangkan “perang” ini dengan memperkuat sektor-sektor produktif dan menjaga stabilitas ekonomi.
“Kita berada dalam situasi yang penuh tantangan, dan perang yang kita hadapi saat ini adalah perang ekonomi. Untuk memenangkan perang ini, kita harus bertransformasi. Tidak hanya fokus pada hari ini, tetapi juga melihat ke masa depan. Kita harus membangun ekosistem ekonomi yang kuat dan inklusif,” kata Arsjad.
Ia juga menekankan pentingnya peran Pemuda Pancasila dalam menjaga stabilitas dan keamanan, dua aspek yang menurutnya sangat krusial bagi pertumbuhan ekonomi. Tanpa keamanan, lanjut Arsjad, tidak mungkin ada pertumbuhan yang berkelanjutan. Oleh karena itu, Pemuda Pancasila harus turut serta menjaga ketertiban dan stabilitas sosial agar iklim investasi dan ekonomi tetap kondusif.
Pemuda Pancasila Sebagai Penggerak Ekonomi
Arsjad juga mendorong para kader Pemuda Pancasila untuk lebih aktif terjun ke dunia usaha. Menurutnya, kader Pemuda Pancasila tidak hanya harus mampu menjadi pelaku di sektor ekonomi, tetapi juga menjadi pencipta lapangan kerja dan inovator. Ia berharap para kader tidak sekadar “mengambil sesuatu” dari bangsa, tetapi justru “menciptakan sesuatu” yang bermanfaat bagi masyarakat.
“Kader Pemuda Pancasila harus jadi motor penggerak ekonomi. Kader-kader kita harus memiliki pendapatan yang cukup untuk mandiri secara finansial. Pemuda Pancasila jangan dilihat hanya sebagai organisasi yang mengambil sesuatu dari negara, tapi juga sebagai organisasi yang berkontribusi dengan menciptakan sesuatu yang nyata dan bermanfaat,” tegasnya.
Dengan adanya dorongan untuk berwirausaha, Arsjad berharap semakin banyak kader yang berani mengambil langkah sebagai pengusaha dan pemimpin di sektor ekonomi, menciptakan inovasi, serta membangun usaha yang berkelanjutan
No comments yet. Login to start a new discussion Start a new discussion